-----------------Nael's POV-----------------
"Nak, sepertinya kita sudah lama tidak mengunjungi kakek nenek kamu ya?" Wah tumben nih bokap inget sama kakek nenek gue. Tapi bener juga ya udah lama banget gue ga main ke tempat kakek nenek gue."Iya, Pah. Terakhir kali Nael kesana kayanya dua tahun yang lalu deh."
"Hmm, kamu lagi libur panjang kan?"
"Iya, Pah. Kenapa? Kita mau mengunjungi mereka?"
"Bukan, tolong kamu cuciin mobil papah ya. Papah pinjem motormu dulu ada meeting sama client yang penting. Tolong ya, nak."
"--_--)" Sialan nih bokap gue, kirain mau ke rumah kakek nenek ternyata suruh cuciin mobil, mana motor gue dibawa pergi lagi.
Dengan sangat amat malas serta terpaksa gue cuci itu mobil bokap gue. Ga sampe 30 menit lah itu mobil dah kinclong.
"AAAAAAA!!!!" Apaan itu sih nyokap brisik banget teriak teriak freak gitu.
"Ada apaan si, Mah?"
"Nenek kamu..."
"Nenek kenapa? Meninggal?"
"Hush ngarang, nenek sakit. Khawatir banget nih mamah."
"Sakit apa nenek?"
"Sakit pilek, bahaya banget kan. Aduh gimana ini?"
"Kirain sakit apaan. --__--"
"Hih, pilek itu bahaya tau. Hidungnya mampet gitu, nanti kalo ga bisa napas gimana? Kamu tau sendiri kan nenek hidungnya pesek kaya tembok yang udah lapuk gara gara lumut. Cepet telpon papah sekarang."
"Iya iya ribut banget sih."
Mamah maksa gue buat nelpon papah, ngabarin kalo nenek lagi sakit. Padahal ya cuma sakit pilek juga.
"Halo, pah."
"Halo, siapa ini ya?"
"Nael pah."
"Nael yang mana ya?"
"Yang keluar dari rahim selingkuhanmu pah."
"He kurang ajar. Selingkuhan yang mana?"
"Yang ketiga."
"Oh. Tapi saya ga punya selingkuhan mas."
"Yaudah gausah jawab kalo ga punya selingkuhan!! Serius ini pah. Nenek sakit!"
"Hehe. Warisan segera jatuh ke tanganku."
"Tapi sakit pilek."
"Yah pupus harapanku. Kirain jantungan. Yaudah sanah kamu jenguk."
"Idih! Naik apa pah? Jalan kaki biar sehat."
"Sehat? Mati lah bener. Naik mobil papah aja ya."
"Yaudah bawa aja."
"Bawa temen boleh ya pah?"
"Ya, hati-hati di jalan. Jangan lewat jalan tol nanti papah males nggantinya."
"--__--"
Tutup aja deh telponnya.
Yeah akhirnya gue suruh jenguk nenek naik mobil ke Soloexas. Liburan ga bosen nih. SMS Trojan sama Rabdo ah.
"Oy, temenin gue ke Soloexas jenguk nenek yuk." Send
Pertama jawaban dari Rabdo, "Gue sibuk ditinggal pergi ortu. Sori ye."
Kedua dari Trojan, "Ada makanannya ga? Gratis kan? Ga perlu bayar bensin?"
Gue bales, "Tenang gratis ko."
Dapet satu temen nih, tapi masa cuma berdua doang kaya sepasang homo lagi honeymoon nanti. Gue ajak anak kudanil aja ah, "He Gembong. Temenin aku ke Soloexas yu. Ada Roma juga loh."
Reply: "Ayuh! mau mau mau muach!"
Agak risih juga sih dia ikut. Tapi gapapa deh jadi rame, jadi semuanya yang ikut 6 orang. haha
Besok paginya kita berangkat bareng.
"Yihhaa. Tarik Mang!!"
"Eh, Rom. Lu bawa apa yang gue suruh tadi malem."
"Pasti bawa."
"Ready?"
"Siap bro."
"Loh he apa-apaan ini?! Jangan perkosa aku au au au. ...."
"Lu kasih yang berapa persen itu bro?"
"Banyak deh pokoknya haha. Kaya gini kan tenang."
"Lu sisain buat pulangnya kan?"
"So pasti. Haha."
Kalian mau tau apa yang kami lakuin barusan? Trojan baru aja ngasih obat bius ke anak hipo biar ga ribut di perjalanan. Tenang, dia ga mati ko. Paling beberapa jam udah sadar lagi dia.
Setengah perjalanan lewat, tiba tiba ada cegatan polisi. Ah tenang, gue udah bawa STNK sama SIM. Haha Emang enak lu polisi sialan.
"Maaf mas berhenti sebentar. Boleh saya cek kelengkapan surat-surat?"
"Silahkan pak, ini."
"Baik, boleh saya cek isi mobil?"
"Silahkan pak."
"Astaga naga mangan sega sing larang rega!! Mas jelaskan kepada saya kenapa anda membawa satwa yang dilindungi ini di dalam mobil!"
"Itu orang pak!"
"Tidak usah melawan anda. Jelas-jelas ini kuda nil yang sedang tidur."
"Itu teman saya, Pak."
"AAAAaA!!! PLAK!" Tiba-tiba aja si gembong bangun dan langsung nampar pak polisi.
"Kamu pegang pegang akuh seenaknya. Ga sopan deh."
"Hah ada kuda nil bisa bicara? ..."
"Eh pak pak." Yah itu polisi pingsan deh liat nih anak ngomong. Emang agak mirip sih sama kuda nil, tapi masa ga bisa ngebedain mana kuda nil yang fertil sama kuda nil yang steril. Polisi gila.
"Yu buruan cabut bro."
Akhirnya kita kembali masuk ke mobil ninggalin polisi ga waras tadi. Tiba-tiba ada suara kaya sirine gitu.
"Gawat men itu apa?" Gue kaget seketika.
"Polisi!! waaa~"
"Bego itu ambulan." Si Roma nenangin keadaan.
"Liat tuh ambulan, ambulan dari rumah sakit.. jiwa. Rumah Sakit Jiwa? Eh stop berhenti sebentar."
"Loh ko mereka ngangkat itu polisi ke ambulan? Jangan-jangan polisi itu gila?" Si anak hipo berkonklusi nih.
"Beruntung kan kalian. Ada gue jadi selamat kalian. Untung tadi gue nampar polisi gila itu. Kalo ga gimana nasib kalian."
"--__-- iye iye. Yu jalan sekarang buruan. Nanti lu malah yang dibawa ke RSJ."
Balik jalan lagi deh ke Soloexas.
"Eh btw tadi ko gue tidur lama banget ya?" Anak hipo baru sadar kalo dia tadi tidur lama banget. Ya Tuhan semoga dia ga sadar kalo dia di bius.
"Oia tadi malem kan gue begadang di pos kamling."
fyuh~ untung dia ga sadar.
Akhirnya setelah lama berjalan bersama Trojan dan anak Hipo, kita sampe juga di rumah kakek nenek gue di Soloexas. Yiha~ Granpa Grandma I'm coming. Eh, tunggu dulu. Itu ko ada rame-rame ya orang. Eh ada bendera putih juga? Jangan-jangan? Grandma!!!! Tidaaaaak!!!
(TO BE CONTINUE)
Bwahahaha... melasi temen si Gembong dibius. Coba kalau ada polisi kayak gitu, sumpah aku pengen liat dia ngomong, "Kamu pegang pegang akuh seenaknya. Ga sopan deh." XD
BalasHapusLanjutkan, Dar!
haha ya ga mungkin ada polisi gitu
BalasHapusok